Tidak ingin diremehkan, Rusli memutuskan untuk menjadi pekerja migran ke Korea. Dia bermimpi membuat keluarganya bahagia, terutama ayahnya, yang sabar dan terus pergi ke masjid dengan rajin, bahkan dengan sarung yang usang. Setelah lima tahun kerja keras, Rusli kembali ke rumah dan membuktikan dirinya sukses. Namun, dia tidak berharap menemukan bahwa ayahnya sakit dan kekasihnya telah menikahi orang lain.
